Ini Jawaban Bulog Terkait Penambahan Impor Daging Kerbau 70 Ribu Ton

By Admin

Dirut Bulog Djarot Kusumayakti 

nusakini.com - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akhirnya mendapat persetujuan impor daging kerbau tambahan sebanyak 70 ribu ton hingga akhir tahun ini. Lewat Permendag 63/2016, peran Bulog dalam stabilitator harga daging akan terealisasi seperti harapan Presiden Jokowi.

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengakui, permintaan yang tinggi terhadap daging kerbau menjadi alasan dirinya mengajukan impor tambahan. Tak hanya industri, ternyata daging kerbau juga mulai diminati masyarakat umum.  

"Hari ini permintaan cukup besar baik untuk industri maupun pasar cukup besar. Bahkan beberapa SPS (Sanitary and Phytosanitary) belum bisa dilayani karena masih proses," ujar Djarot, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016). 

SPS merupakan kesepakatan perjanjian kesehatan manusia dan hewan (sanitary) serta tumbuhan (phytosanitary). Dalam impor daging kerbau, hal tersebut sangat diperlukan agar daging yang diimpor tersebut tidak membawa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Sebelumnya, Bulog telah mendapat kuota impor daging kerbau sebanyak 10 ribu ton. Impor ini tengah dalam proses. Hingga hari ini sudah masuk daging impor sekitar 5.300 ton. Diharapkan, langkah impor tambahan bisa terlaksana dengan baik dan nantinya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Yang sudah selesai diperiksa oleh karantina sekitar 1.400 ton dan SPS 1.500-an. Yang sudah di pelabuhan mungkin sekitar 2.000-an, sisanya di gudang masih proses verifikasi karantina. Yang sudah lolos (proses verifikasi karantina) langsung dilepas (ke pasar dan industri)," bebernya. 

Dengan impor daging kerbau tersebut diharapkan masyarakat mampu memperoleh alternatif daging yang lebih terjangkau. Selain sehat, harga daging kerbau dipastikan hanya Rp65 ribu per kg di tangan konsumen. 

"Artinya kami jual ke pedagang tentu di bawah (harga untuk konsumen) karena mereka butuh laba. Ini juga membantu menurunkan harga daging sapi segar masuk ke wilayah yang lebih wajar," pungkas Djarot. 

Sebelumnya, Direktur Pengadaan Bulog Wahyu menjelaskan bahwa di pihak pedagang besar, harga daging kerbau yang diberikan Bulog sebesar Rp56 ribu per kg. Dari pedagang besar ke pedagang eceran diberikan harga sebesar Rp60 ribu per kg. 

"Kita kasih untuk grade partai besar minimal 50 ton dengan harga Rp56 ribu per kg. Sementara untuk pedagang eceran Rp60 ribu per kg sehingga harga di konsumen Rp65 ribu per kg," tutup Wahyu.(p/mk)